Hari Pahlawan 10 Nopember 2014
Fakta-Fakta
sekitar 10 Nopember 1945
Syair
Lagu Pahlawan ;
“GUGUR
BUNGA”
Betapa hatiku
takkan pilu
Telah gugur
pahlawanku
Betapa hatiku
takkan sedih
Hamba ditinggal
sendiri
Siapakah kini
plipur lara
Nan setia dan
perwira
Siapakah kini
pahlawan hati
Pembela bangsa
sejati
Telah gugur
pahlawanku
Tunai sudah
janji bakti
Gugur satu
tumbuh sribu
Tanah air jaya
sakti
Gugur bungaku
di taman hati
Di hari baan
pertiwi
Harum semerbak
menambahkan sari
Tanah air jaya
sakti
‘’BANGUN
PEMUDI PEMUDA”
Bangun Pemudi
Pemuda Indonesia
Tangan bajumu
singsingkan untuk Negara
Masa yang akan
datang kewajibanmu lah
Menjadi
tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi
tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap
berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak
bicara trus kerja keras
Hati teguh dan
lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku
halus hai Putra Negri
Bertingkah laku
halus hai Putra Negri
Fakta-Fakta Tentang Hari Pahlawan
Pertempuran Surabaya merupakan
peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda.
Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya,
Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan
pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran
terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi
simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
(Ricklefs 1991
: 217).
Beberapa
fakta-fakta tentang hari Pahlawan 10 November 1945;
1. Pertempuran tanggal 10 November
di kota Surabaya, adalah pertempuran pertama setelah Indonesia Merdeka, dan
menjadi salah satu perang terdasyhat yang pernah terjadi di dalam Sejarah
Republik Indonesia.
2. Pertempuran 10 november dipicu
oleh kedatangan Belanda dan Inggris serta NICA. yang ingin menduduki Indonesia
setelah merdeka dan jepang menyerah kepada Pasukan Sekutu.
3. Sekelompok orang Belanda di bawah
pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari tanggal 19 September 1945, tepatnya
pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan
Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi
sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi
marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia,
hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan
pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
4. Residen Sudirman, pejuang dan
diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan)
yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen
Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa, lalu masuk ke
hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding
dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera
diturunkan dari gedung Hotel Yamato.
Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.
Pengibaran Bendera Indonesia setelah
Bendera Belanda
berhasil disobek warna birunya di
hotel Yamato
5. Beberapa pemuda berebut naik ke
atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama
Sudirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan
bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian
birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh
massa di bawah hotel dengan pekik ‘Merdeka‘berulang kali.
6. Pada tanggal 27 Oktober 1945
meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara AFNEI.
Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi serangan
umum yang memakan banyak korban baik di militer Indonesia dan Inggris maupun
sipil di pihak Indonesia. Akhirnya Inggris meminta bantuan kepada Ir Soekarno
melalui D.C. Hawthorn untuk meredakan emosi rakyat Surabaya. Disituasi seperti
itu Ir.Soekarno tak berkata satu kata pun, bahkan di surabaya suasana semakin
memanas.
7. Fakta yang ke-tujuh adalah
tewasnya Brigjen A.W.S Mallaby dalam pertempuran. Brigjen Mallaby adalah
seorang pimpinan pasukan inggris yang berada di jawa timur, saat itu tanggal 30
okotober 1945 sekitar pukul 20.30 WIB, Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir
Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan
melewati Jembatan Merah.
Mobil Buick Brigadir Jenderal
Mallaby yang meledak
di dekat Gedung Internatio dan
Jembatan Merah Surabaya
Kesalah pahaman menyebabkan
terjadinya tembak menembak yang berakhir mengakibatkan tewasnya Brigadir
Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai
sekarang tak diketahui identitasnya. mulai dari situ lah Surabaya memasuki
Medan perang yang sangat besar, kemarahan Inggris yang biasanya dalam perang Eropa
sulit untuk dikalahkan, geram dan mengakui kekuatan Arek-arek Surabaya.
Mayor Jenderal
Eric Carden Robert Mansergh
8. Setelah tewasnya Mallaby, Inggris
mulai bergerak, dibawah pimpinan Mayor Jenderal Robert Mansergh mereka membuat
kira-kira 500.000 Ultimatum dalam setiap pesawat Inggris yang melintasi kota
surabaya dan menyebarkan Ultimatum itu dengan menjatuhkannya dari pesawat,
Seluruh Pemuda dan Arek-arek surabaya dan Bung Tomo serta Gub.Suryo, namun
disitu Ultimatum tersebut telah di REJECT/REFUSE (bahasa gaulnya), tidak
diindahkan oleh Arek-arek Surabaya bahkan mereka semakin terbakar Semangatnya
untuk memperjuangkan Indonesia dan Surabaya, Gambar diatas terlihat bahwa
Gub.Suryo menulis sebuah pidato yang diumumkan pada subuh tanggal 10 november 1945,
ultimatum tersebut menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang
bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan
dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah
jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945, jika tidak Surabaya Akan Digempur
melalui Udara, Darat dan Laut.
Bung
Tomo di Surabaya salah satu
pemimpin
revolusioner Indonesia
yang
paling dihormati.
.
9. Subuh dini hari, 10 November 1945
sekitar pukul 02.30 WIB, seluruh arek-arek Surabaya, TKR, Pembantu PETA, bekas
pasukan PETA dan Sukarelawan Surabaya turun kemedan perang untuk mati demi
kemerdekaan, saat pagi menjelang. Bung Tomo dan Gub.Suryo mulai membentangkan
Obor dan membakar semangat dan jiwa kepatriotan Surabaya, melalui pidato yang
dikeluarkan oleh Bung Tomo: PIDATO BERLEGENDARIS DAN PUSAKA UNTUK RAKYAT
SURABAYA, dari situ lah semua pasukan dan arek-arek suroboyo maju kemedan
pertempuran, bantuan dari Brimob kediri dan semarang juga ikut melawan Inggris
dan Antek-anteknya, di pihak Inggris seluruh armada Inggris mulai dari Udara,
Darat dan Laut, turun dan bercampur aduk membom bardir pasukan Surabaya.
10. Tokoh-tokoh agama yang terdiri
dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok di pulau Jawa (khususnya Jawa Timur)
seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren
lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai
milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada
pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga
perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari
minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara
spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur.
11. Kekuatan Inggris sangat besar,
inggris adalah negara yang memiliki kekuatan militer yang bahkan semua pasukan
eropa dari abad sebelum masehi, saat zaman menggunakan pedang pun Inggris
diakui sebagai negara terkuat di eropa, ratu Inggris dari abad ke abad adalah
kekuatan paling besar Inggris, namun Inggris mengakui bahwa baru pertama kali
Inggris mendapatkan musuh seberat dan sehebat Rakyat Surabaya, kekuatan dan
kehebatan Arek Surabaya bahkan lebih kuat dibanding bangsa Barbar, yang pernah
ditaklukan Inggris, maka dari itu kita turut bangga dengan perjuangan arek-arek
surabaya sebelum kita.
12. Perhitungan-perhitungan saat
masa perang 10 November
Pasti bingung dengan maksud
perhitungan-perhitungan diatas? maksudnya adalah Kisah Kehidupan Yang
tersembunyi mulai dari perhitungan jumlah korban tewas di kedua belah pihak,
jumlah pihak yang terlibat di kedua belah pihak dan lain-lain tidak diketahui
secara pasti.
13. Setelah berakhirnya pertempuran
10 November 1945, seluruh pemuda di Indonesia mulai dari Sabang hingga merauke,
mendengar berita bahwa seluruh Pemuda dan Arek-arek Surabaya bertahan dan
berjuang demi kotanya, dan akhirnya berkobarlah seluruh semangat pemuda di
Tanah air Indonesia, mulai dari Medan yang sering disebut (Pertempuran Medan
Area), di semarang, di ambon, di sulawesi, di bali dan dimana pun mereka semua
bangkit dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
“Surabaya
Adalah Kota Pemicu Bangkitnya Semangat Pemuda
Diseluruh Tanah Air Untuk
Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.”
Referensi:
Ricklefs, M. C. (1991). A History of
Modern Indonesia since c.1300, Second Edition. MacMillan Woodburn Kirby, S
(1965). The War Against Japan Vol. 5. London: HMSO Batara R. Hutagalung.
(2001). 10 November ’45. Mengapa Inggris Membom Surabaya?. Jakarta: Millenium
Frederick, William H. (1982). In Memoriam: Sutomo. Indonesia: Cornell
University outheast Asia Program
Sumber : http://www.beritaunik.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Memberikan Saran dan Kritik !!!