Senin, 02 November 2009

Si Bulat Yang Istimewa



Siapa yang tidak kenal dengan telur? Si bulat ini begitu dekat dengan kita, tetapi kadang kita bahkan tidak tahu apa saja kandungan gizi di dalamnya. Mari mengenal telur lebih dekat. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar).

Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu. Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah pertumbuhan sel-sel dalam telur.

Telur ayam adalah kapsul alami yang kaya gizi. Sebagian masyarakat kita telah menyadari kehebatan telur dengan segala khasiatnya. Bahkan telur terkadang dianggap memiliki kekuatan magic, apalagi telur yang berasal dari ayam hitam. Ini sekedar menunjukkan bahwa telur telah memiliki posisi tersendiri di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Kandungan gizi

Tak diragukan lagi, telur mempunyai kandungan protein tinggi (lihat Tabel 1). Bahkan di dalam peristilahan gizi ada satuan yang disebut Protein Senilai Telur (PST). Dalam hal ini protein di dalam telur dijadikan standar dan diberi nilai maksimal yaitu 100, bahan pangan lainnya kemudian disetarakan dan umumnya mempunyai nilai di bawah 100. Sumber gizi telur sebenarnya lebih banyak pada kuning telurnya dibandingkan bagian yang berwarna putih. Sebaliknya, zat besi dan vitamin A justru hampir seluruhnya terkonsentrasi pada kuning telur.


Tabel 1. Kandungan Gizi Telur (per butir)

Banyak telur = kolesterol tinggi?

Anak dalam masa pertumbuhan sebaiknya mengonsumsi satu butir telur sehari sebagai jaminan asupan gizi yang optimal untuk menopang pertumbuhan fisik dan kecerdasannya. Sebagian orang tua bahkan sering memberikan telur setengah matang kepada anak-anaknya. Telur matang sebenarnya justru lebih mudah dicerna tubuh. Mengapa? Karena proteinnya telah terdenaturasi dan ikatannya menjadi longgar. Hal ini memudahkan enzim pencernaan untuk memecahnya menjadi bagian-bagian kecil untuk kemudian diserap tubuh.

Pada sebagian orang telur terkadang ditakuti karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Mungkin hal ini benar untuk orang-orang dewasa di atas usia 40 tahun yang sudah terdeteksi rawan kolesterol tinggi. Namun bagi anak-anak (terutama balita), kolesterol ini justru sangat dibutuhkan sebagai salah satu bahan dasar untuk menopang kecerdasan. Tahukah kamu bahwa otak memiliki komponen lemak dan kolesterol yang tinggi?

Kebutuhan kolesterol rata-rata per hari adalah 300 mg. Pada Tabel 2 dapat dilihat perbandingan kandungan kolesterol telur dan zat lain. Oleh karena itu, satu butir telur sehari sudah memenuhi 80% kebutuhan kolesterol tubuh. Belum lagi jika si kecil juga makan lauk daging, ikan, serta minum susu.


Tabel 2. Kandungan Gizi Telur (per butir)


Sumber :
Id.wikipedia.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Memberikan Saran dan Kritik !!!